🌕 Cara Membuat Minyak Ikan Secara Tradisional
Ikanpindang merupakan produk hasil perikanan yang di olah Secara tradisional dan bertujuan untum. menambah waktu penyimpanan (lebih awet)
CaraMembuat : Semua bahan-bahan pelet ikan yang telah disediakan lalu campurkan dalam keadaan kering didalam sebuah wadah kemudian aduk-aduk sampai tercampur rata. Setelah benar-benar tercampur, tambahkan air panas sebanyak 35 - 40% dari jumlah total campuran pakan ikan.
MinyakBelacak Petua Warisan Perkasa terbuat dari bahan alami 100%, tanpa bahan kimia, dan tanpa efek samping. Minyak Belacak dapat membuat alat vital pria menjadi besar dan panjang. Selain itu bisa juga menjadikan alat vital kuat, garang, dan tahan lama.
Dimanaminyak tengkawang secara tradisional digunakan untuk memasak, di dunia insdustri minyak tengkawang ini diantarnya digunakan untuk pembuatan permen sebagai pengganti mentega dan minyak coklat, bahan obat-obatan, kosmetik, lilin, sabun dan mentega. Kerasnya buah tengkawang sehingga tidak banyak masyarakat yang berminat mengolahnya dan
Orangorang Banggae biasa menyebut daerah ini sebagai Kappung Pappolana, daerah penghasil minyak Mandar, di halaman rumah warga di daerah ini untuk beberapa waktu setelah panen buah kelapa maka akan ramai ditemukan proses pembuatan minyak, hingga produk-produk yang berkenaan dengan kelapa mudah ditemukan di kampung ini, mulai dari tempurung kelapa, sabut kelapa, dan ampas kelapa, semuanya
caramembuat minyak kedelai tradisional. Inilah cara membuat minyak kedelai tradisional dan hal lain yang berhubungan dengan cara membuat minyak kedelai tradisional di situs ini.. Ada banyak pembahasan tentang cara membuat minyak kedelai tradisional yang dapat Anda temukan di sini. Silahkan pilih yang paling tepat dan lengkap menjelaskan seputar cara membuat minyak kedelai tradisional.
TipsMenggunakan Sereh Sebagai Obat Anti Nyamuk yang Aman from kronika.id. Misalnya sabun, lotion dan lainnya. Minyak sereh pula dapat dihirup dimana aromanya dapat meringankan indikasi mual serta sakit kepala dan dapat buat relaksasi. Sebetulnya, alat penyulingan ini bisa kamu beli ataupun kamu buat sendiri.
Caramembuatnya cukup mudah, yaitu dengan cara memasak santan kelapa, hingga minyak yang ada pada dalamnya terpisah dari blondo atau nama lainnya adalah karamel. Minyak ini biasanya memiliki warna kuning kecokelatan. Kelentik biasa digunakan untuk pemakaian pada bagian luar anggota tubuh, seperti kulit dan rambut.
PerbandinganKandungan antara Minyak Sacha Inchi dan Minyak Ikan I. Proses Pembuatan. Awalnya, Sacha Inchi (Plukenetia Volubilis Linneo) adalah biji tanaman sejenis kacang yang diperoleh melalui penanaman di tanah organik yang terletak di Hutan Tengah Peru, pada ketinggian sedang sampai dengan tinggi.
. Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID 657be4ab-0a34-11ee-bf17-6f6e61684c68 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya.
Patra lauk diperoleh dengan prinsip ekstraki. Ekstraksi minyak adalah suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan. Cara ekstraksi yang biasa dilakukan, yaitu metode ekstraksi dengan aseton, metode ekstraksi dengan hidrolisa, metode Dry Rendering, metode Wet Rendering dan ekstraksi dengan silase. Puas percobaan ini dilakukan metode Wet Rendering, yakni proses yang umumnya digunakan bikin membuat tepung ikan. Tahap proses ini meliputi gayutan pemasakan dan pengeringan dengan menggunakan uap memberahikan pada situasi hampa. Pengadukan secara lambat dilakukan selama pengeringan tepung iwak dan dilakukan pengepresan bikin mengantarai tepung dan patra iwak. Tataran-hierarki pemurnian petro lauk, adalah penyaringan, degumming, netralisasi, penceraian sabun cair, pemucatan dan deodorisasi. Tujuan berpokok pemurnian minyak ikan adalah untuk menghilangkan rasa dan bau yang tidak nikmat, corak yang tidak menarik, dan memperpanjang tahun simpan minyak sebelum dikonsumsi dan digunakan sebagai korban baru dalam industri. Kualitas minyak lauk nan dihasilkan pada proses pemurnia tersidai pada cara penyimpanan dan penanganan ikan sebelum dimurnikan. Plong tahap penyaringan, minyak ikan yang diperoleh seumpama hasil samping pengolahan abu ikan ataupun ikan perunggu disaring malah silam dengan penyaring kawat buat merukunkan tahi-ampas okuler sama dengan sisa daging dan gumpalan protein. Minyak yang telah bebas dari kotoran okuler ditentukan kandungan cemberut lemak bebasnya free fatty acid. Deguming yakni proses pemisahan getah dan lender yang terdiri Dri fosfatida, protein, residu karbohidrat, air, dan resin tanpa mengurangi kuantitas asam lemak bebas dalam patra. Degumming dilakukan dengan penambahan NaCl 8% ke dalam patra lauk lega suhu 60oC selama 15 menit. Hancuran NaCl nan ditambahkan sebanyak 40% berpokok volume patra yang dimurnikan dan selama degumming dilakukan pengadukan. Sedangkan proses degumming dilakukan dengan menambahkan NaOH 2-3% air alias hancuran NaCl, atau menambahkan larutan firofosfatida pada minyak, kemudian disentrifugasi sreg master 30-50oC. Getah fosfatida akan terpidahkan sreg sentrifuse sebanyak 3,5% dari petro bawah. Netralisasi adalah satu proses bakal membaikkan cemberut lemak adil dari mynak atau enak dengan cara mereaksikan cemberut lemak bebas dengan basa ataupun pereaksi lainnya sehingga membentuk sabun soap stoc. Netralisasi dilakukan dengan menambahkan larutan NaOH 1N ke dalam minyak yang sudah mengalami proses degumming. LArutan NaOH 1N ditambahkan dalam patra lauk sreg hawa 60oC selama 15 menit. Kuantitas NaOH yang ditambahkan ditentukan dengan rumus sebagai berikut %NaOH = %FFA x 0,142 Sementara itu proses netralisasi dilakukan dengan menambahkan larutan alkali atau pereaksi lainnya untuk memperlainkan asam lemak bebas dengan takhlik sabun bubuk dan kondusif mengkoagulasikan bahan-bahan yang tidak diinginkan. Penyisipan cair alkali ke dalam patra plonco akan menyebabkan reaksi kimia atau fisik Stansbay, 1990 dalam Purbosari, 1999, ialah a Alkali akan bereaksi denag bersut lemak bebas dan membantu sabun. b Gum menyerap air dan menggumpal melaliu reksi hidrasi. c Sasaran-bahan warna terdegradasi, terhirup oleh gum alias larutan oleh alkali. d Objek-bahan yang lain terlatur yang terdapat n domestik minyak akan menggumpal. Faktor –faktor yang mempengaruhi proses netralisasi ialah konsentrasi alkali, guru, pengadukan dan pembilasan. Selanjutnya minyak nan telah dinetralkan dibiarkan bilang detik biar terjadi pemisahan sabun bubuk yang terbentuk. Lapisan sabun berada puas lapisan pangkal dan salutan minyak plong bagian dasar. Kemudian sabun colek tersebut diambil. Untuk menghilangkan sabun colek-sabun yang masih tersisa, pada minyak ikan ditambahkan air memberahikan sambil diaduk dan kemudian dibiarkan biar terjadi pemisahan minyak dan air. Selepas itu air yang terpisah dibuang. Pemucatan ialah suatu proses pemurnian minyak nan bermaksud untuk meredam emosi atau memucatkan warna yang lain disukai dan menghilangkan beras ketan gum yang cak semau dalam minyak. Pemucatan dilakukan dengan penambahan adsorben, umumnya dilakukan dalam ketele yang dilengkapi dengan honcoe uap dan alat penghampa peledak. Patra dipanaskan pada master 105oC islam 1 jam. Adsorban ditambahkan saat minyak mencecah suhu 70-80 oC sebanyak 1-1,5% semenjak berat patra. Selain warna, diserap lagi suspensi koloid dan hasil deklinasi minyak sama dengan peroksida. Faktor nan mempengaruhi pemucatan yakni suhu, periode, tekanan. Deodorisasi ialah suatu tahap proses pemurnian minyakyang bertujuan kerjakan menghilankan bau dan rasa yang enggak sedap intern minyak. Prinsip proses deodorasi, merupakan penyulinagan minyak dengan uap panas pada tekanan atmosfer atau peristiwa hampa. Proses deodorasi dilakukan dengan pendirian memompa minyak ke kerumahtanggaan ketelen deodorasi. Kemudian patra tersebut dipanaskan pada temperatur 200-250 oC pada tekanan 1 atmosfer dan seterusnya pada tekanan rendah kursng lebih 10 mmHg, sekalian dialiri uap semok selama 4-6 jam buat mengangkut senyawa yang dapat menguap. Setelah proses deodorisasi selesai, minyak ikan kemudian didinginkan sehingga guru menjadi invalid lebih 84 oC dan selanjutnya patra ikan dikeluarka. TEKNOLOGI Penggarapan MINYAK Ikan DAN POTENSI PEMANFAATANYA UNTUK Kesehatan DAN KECERDASAN Murdinah1 Petro ikan di Indonesia diproduksi internal bentuk minyak lever berpokok ikan cucut dan patra fisik ikan , terutama berpunca ikan lemuru. Kedua jenis patra ikan tersebut pada lazimnya merupakan hasil samping dari penggarapan lauk cucut, dan pengolahan ikan lemuru pengalengan, pemindangan, penepungan. Mutiara fisik dan kimia petro ikan sangat bervariasi. Teknik ekstraksi petro ikan dapat dilakukan dengan metode rendering basah, metode rendering cengkar, metode hidrolisis, metode silase cemberut dan metode ekstraksi dengan dapat dilakukan dengan berbagai tahapan yaitu penjernihan baik dengan penyaringan maupun dengan penyabunan menggunakan alkali, pemucatan dengan mangsa adsorben karbon aktif, bentonit, dan dekalit, penghilangan bau dengan pemanasan puas kondisi vakum, dan winterisasi dengan menggunakan suhu rendah. Rendemen petro ikan dari proses pengalengan ikan lemuru sebesar 5% b/b. Nafkah EPA dan DHA minyak ikan terbit limbah pengalengan ikan lemuru sebesar 15,15% dan 11,36% dengan kadar total asam lemak omega-3 sebesar 29,68%. Minyak ikan mengandung senderut lemak omega-3 nan terdiri dari bersut eikosapentaenoat EPA dan asam dokosaheksaenoat DHA. Beberapa penelitian mutakadim membuktikan bahwa minyak iwak yang mengandung asam enak Omega-3 terutama asam eikosapentaenoat EPA dan dokosaheksaenoat DHA sangat berarti bagi kesegaran dan perkembangan otak insan. Cemberut lemak arakhidonat AA dan DHA yaitu suku cadang struktural motor yang mempengaruhi penampilan pengambil inisiatif dan sistem syaraf. Manfaat petro ikan untuk kesegaran bisa mencegah beberapa masalah antara lain jantung koroner, kelebihan kolesterol pembawaan, penyakit kanker, menyembuhkan kedogolan rambut dan untuk kekebalan tubuh. Eksploitasi petro ikan dari hasil samping pengolahan ikan lemuru sebagai incaran suplementasi gizi lega produk pangan dapat meningkatkan nilai tambah dan pendapatan, membuka lapangan usaha dan penyerapan tenaga kerja. Indonesia merupakan negara yang sangat potensial bikin memproduksi patra iwak, mengingat jumlah laut yang luas dan limbah pengalengan ikan yang jumlahnya banyak. Pengenalan gerendel minyak ikan, asam lemak Omega-3, kesegaran, kecerdikan Patra IKAN Teknologi dan Penerapannya untuk Rimba dan Kesegaran – Graha Ilmu – Yogyakarta Jalan ilmu dan teknologi menyebabkan pergeseran teladan konsumsi petro iwak dari sebagai penyedia zat makanan A dan D menjadi sumber asam lemak omega-3. Hasil-hasil riset menunjukkan bahwa asam lemak omega-3 berperan dalam mencegah majemuk kebobrokan seperti penyakit jantung, tumor ganas, dan inflamasi; serta berpengaruh berwujud terhadap metabolisme raga tertera perkembangan otak dan retina. Hal ini nan memurukkan para praktisi industri jenggala dan farmasi cak bagi menformulasikan produk mengandung cemberut eco omega-3 dengan berbasis petro ikan, sehingga teknologi pengolahan minyak ikan menjadi berkembang pesat. Buku ini melayani berbagai ragam aspek berkaitan dengan penggarapan patra ikan terutama sebagai sumber bersut eco omega-3, meliputi komposisi, produksi dan pemurnian minyak ikan, teknik pemfokusan asam eco omega-3, stabilisasi minyak iwak menerobos proses mikroenkapsulasi, strukturisasi lipid sehingga mengandung asam mak-nyus omega-3 dari patra ikan, dan proses formulasi minyak ikan lega produk pangan untuk mendapatkan pangan fungsional mengandung cemberut lemak omega-3. Peran minyak iwak cak bagi kesehatan diulas secara mendalam sehingga pembenaran konsumsi dan pengggunaan patra ikan untuk dagangan hutan, farmasi, dan kebugaran didukung maka itu argumentasi ilmiah yang kuat. Sebagian ki akbar rahasia ini merujuk pada berbagai hasil-hasil pengkajian terkini terkait minyak ikan yang disajikan secara runtut dengan bahasa yang lugas sehingga mudah dipahami. Buku ini ditujukan ibarat komplet kerjakan memperkaya kekayaan dan wawasan terutama bagi mahasiswa program investigasi aji-aji dan teknologi pangan, teknologi hasil perladangan, teknologi hasil perikanan, teknik kimia, farmasi, gizi, serta disiplin ilmu lain yang relevan. Buku ini lagi dapat dijadikan referensi lakukan para pelaku industri alas, farmasi, dan barang kesehatan, terutama bagi pabrik yang menformulasikan atau mengembangkan produk mengandung asam lezat omega-3. Jenis minyak yang satu ini bukan untuk gongseng tempe ataupun kerupuk. minyak ikan sangat baik buat pertumbuhan dan urut-urutan si boncel. Ya, biarpun tergolong keluarga patra-minyakan, minyak ikan tak untuk menggoreng namun merupakan “makanan” tambahan sumur zat nutrisi. Apalagi, patra ikan termasuk bahan makanan sumur enak yang rendah kolesterol, sehingga para ahli zat makanan dan kesehatan cocok untuk menyerahkan label “kesepakatan” untuk dikonsumsi maka dari itu bayi, balita, maupun bani adam dewasa. Supaya bernilai gizi baik, namun kandungan patra di n domestik ikan ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu jenis iwak , jenis kelamin, umur tingkat kedewasaan, musim, siklus bertelur, dan letak geografis perairan tempat si ikan hidup. Mengapa lebih baik? Sebenarnya, jenis cemberut lemak puas minyak ikan ada tiga, yaitu Asam lemak bukan jenuh tidak punya perkariban rangkap pada rantai karbonnya, seperti palmitat. Asam lemak tidak jenuh tunggal punya satu kombinasi rangkap lega rantai karbonnya, contohnya oleat. Asam nikmat tak jenuh ganda mempunyai lebih dari satu ikatan rangkap sreg rantai karbonnya, contohnya linoleat, linolenat, asam eikosapentanoat EPA, dan asam dokosaheksanoat DHA. Terlazim Anda tahu, semakin hierarki rantai zat arang pada satu jenis asam lemak dan semakin banyak kuantitas ikatan rangkap pada rantai zat arang penyusunnya, maka asam lezat itu akan semakin “kaya” manfaatnya bagi kesehatan. Patra ikan yaitu salah suatu zat gizi yang mengandung asam eco kaya kurnia itu, karena mengandung sekitar 25% senderut lemak jenuh dan 75% asam lemak bukan jenuh. Asam lemak tak jenuh ganda polyunsaturated fatty acid/PUFA di dalamnya akan mendukung proses tumbuh-kembang otak kecendekiaan, serta perkembangan indera rukyat dan sistem kekebalan tubuh bayi dan balita. Terserah 2 spesies PUFA nan sangat tenar, yakni DHA dan EPA, dimana gabungan konfigurasi atom karbon keduanya dikenal sebagai omega-3. Varietas iwak laut nan “kreatif” kandungan omega-3 antara lain salem, tuna khususnya tuna sirip biru, tuna sirip asfar, dan albacore , sardin, herring , makerel, dan siput-kerangan. Patra ikan sekali lagi mengandung vitamin A dan D –dua jenis nutrisi yang larut dalam lemak– dalam besaran panjang. Manfaat vitamin A mendukung proses perkembangan mata, sementara vitamin D untuk proses pertumbuhan dan pembentukan tulang nan kuat. Padalah, kadar kedua vitamin ini kerumahtanggaan tubuh iwak akan meningkat sepikiran dengan lebih umurnya. Galibnya, kadar vitamin A internal petro iwak berkisar antara Si Kriteria Internasional per gram, sementara nutrisi D sekeliling 50– SI per gram. Berapa banyak boleh dikonsumsi? Konsumsi minyak ikan bayi dan balita per harinya didasarkan pada rumpil badannya. Misalnya hanya, bila selit belit tubuh anak Anda 10 kg, ia memadai mengkonsumsi minyak lauk sebanyak satu sendok teh setiap harinya. Kalau berat badannya bertambah dari 10 kg, gunakan alat takar maujud sendok bersantap, karena jumlah kebutuhannya juga akan meningkat. Sepatutnya ada, suka-suka pendirian gampang mengatur dosis konsumsi minyak ikan untuk anak asuh. Ikuti tetapi adat yang ada dalam kemasan. Produk petro lauk sirup kerjakan momongan-anak nan dijual di kodian umumnya telah menambahkan zat-zat gizi enggak, sehingga ukuran takaran yang dipetuakan sekali lagi sudah disesuaikan antara kandungan gizi nan ada dengan kebutuhan anak. Namun, bila Anda merasa perlu, cak semau baiknya bila mengkonsultasikan kejadian ini pada dokter anak asuh Anda. Nan juga teradat diperhatikan ialah cara penyimpanan minyak ikan. Mengingat proses oksidasi lemak nan boleh subversif kualitas petro iwak bisa terjadi di mana belaka alhasil menjadi tengik, simpanlah minyak ikan di dalam palagan yang tertutup berdampingan dan letakkan di wadah nan sejuk. Patra Ikan Ceria dari Limbah Lauk Afiat Limbah industri perikanan ada yang termanfaatkan dan ada yang terusir. Namun dengan inovasi teknik pengolahan yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan Denmark, semua limbah berasal ikan basah boleh diolah menghasilkan patra ikan bermutu tinggi dan damping sejati. Jette Lund Kristensen terbit Alfa Laval, perusahaan Denmark yang melebarkan teknik penggodokan mentah tersebut menjelaskan dalam “INFOFISH International” bahwa dengan teknik terbaru ini, minyak ikan yang terkandung intern air cucian surimipun dapat diambil. Lebih pecah itu, pendirian baru tersebut boleh pula digunakan untuk mengambil zat putih telur yang dikandung limbah ikan segak. Kaidah baru yang dikembangkan tersebut merupakan cara solo yang bisa dengan cepat sekali memisahkan minyak dan zat putih telur berpangkal bahan olah merupakan dengan menggunakan pemanas singularis jangka ringkas yang dikombinasi dengan teknologi botol anggur decanter dan sentrifugasi. Proses pengolahan pada teknik mentah tersebut dimulai dengan memasukkan objek-bahan ke dalam alat pencincang. Objek yang mutakadim dicincang disalurkan ke privat unit pemanas berupa rak gawai-alat penukar erotis yang mengalihkan memberahikan dari uap menjadi pemanasan ultra cepat. Unit-unit penyalai ini dilengkapi dengan sistem pengerok sehingga bidang pemanas tetap bersih sehingga transfer panas berlanjut efisien dan waktu pemanasan bisa minimum. Suhu bisa naik sampai 95oC hanya dalam masa kurang dari 100 detik. Periode pemanasan yang demikian cepat jauh di pangkal 15-20 menit yang dibutuhkan sreg pemasakan lauk cara tradisional. Pemanasan ultra cepat ini mempertahankan mutu minyak ikan yang tahapan dan rapat persaudaraan murni. Minyak ikan yang dihasilkan adil dari bau tengik dan baunya netral. Kadar asam gurih bebas free fatty acid/FFA kurang sekali merupakan di bawah 0,5%, apalagi bisa hanya 0,1%.
Permasalahan langka hingga mahalnya minyak goreng masih belum menemukan titik terang sampai saat ini. Kebanyakan masyarakat bingung karena tidak memiliki pilihan untuk mengolah makanan sehari-hari yang biasa dibuat dengan cara digoreng. Namun lain di perkotaan, maka lain pula kondisi yang berlaku bagi masyarakat tradisional yang tinggal pedalaman. Nyatanya bagi beberapa kelompok tertentu, kondisi langka atau mahalnya minyak goreng sama sekali tidak berpengaruh bagi mereka. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Jawabannya adalah karena tradisi kental yang masih dijalankan sampai saat ini. Bukan hanya pakaian atau bahasa, adat tradisional yang tetap dilestarikan dalam mengolah makanan membuat mereka bisa bertahan, meski tanpa minyak goreng sekalipun. Seperti yang bisa diduga, semuanya bisa terjadi karena mereka tetap bergantung dan mengandalkan keistimewaan alam. 1. Barapen dari tanah Papua Barapen Papua alfianwidi/flickr Cara memasak pertama yang tidak mengandalkan minyak sama sekali datang dari tanah Papua, melalui tradisi Barapen. Mengutip penjelasan Budaya Kemdikbud, barapen memiliki arti bakar batu. Dalam artian lebih luas, kebiasaan ini juga biasa dikenal sebagai tradisi pesta bakar batu. Biasanya, batu yang digunakan adalah batu kali yang disusun dengan rapi. Pertama-tema, masyarakat pedalaman Papua membuat lubang di tanah yang berfungsi sebagai wadah untuk proses memasak. Kemudian, batu-batu kali yang dimaksud akan dilapisi dengan daun setelah disusun dengan rapi. Baru di atasnya, akan disusun berbagai macam jenis bahan pangan seperti ubi, pisang, keladi, dan daging-dagingan. Setelah itu sejumlah bahan makanan tersebut ditutupi dengan daun, dan ditimpa lagi dengan sisa batu. Susunan batu tersebut kemudian dibakar, dan panas yang tercipta secara alami akan mematangkan ragam makanan yang ada di dalamnya. 2. Rimo bambu ala Maluku Ilustrasi Rimo ZafIsmail/Flickr Di Maluku tepatnya wilayah Jailolo, Maluku Utara, juga masih hidup tradisi memasak tradisional tanpa minyak dengan mengandalkan bambu, yakni Rimo. Memang memasak dengan menggunakan bambu sebagai media atau wadah pembakaran sendiri sebenarnya banyak ditemui di daerah lainnya. Namun, Rimo dari Maluku terasa berbeda karena memiliki ciri khasnya tersendiri. Yakni tidak menggunakan air sama sekali seperti yang kerap dilakukan di wilayah lain. Dan jenis bambu yang digunakan tidak boleh terlalu tua atau terlalu muda. Bicara lebih detail mengenai caranya, bambu yang akan digunakan terlebih dulu dipotong menjadi potongan yang lebih kecil. Kemudian, semua bahan masakan dan bumbu dimasukkan ke dalam lubang bambu. Adapun jenis bahan yang biasa digunakan umumnya terdiri dari ikan, daging, pisang, umbi-umbian dan sayur-sayuran. Untuk bumbunya sendiri terdiri dari lada, pala, cabai, dan bawang yang biasanya diambil langsung dari kebun. Setelah semua bahan masuk ke dalam bambu, bagian atasnya ditutupi dengan daun serai dan daun pisang, kemudian dibakar. Apabila sudah matang, bambu kemudian dibelah menjadi dua bagian dan fungsinya langsung terpakai menjadi wadah atau piring sekaligus. 3. Fermentasi Naniura dan Pecco tanpa minyak goreng Naniura Wikimedia Commons Bukan dengan pembakaran batu atau bambu, metode satu ini terbilang unik karena muncul proses layaknya memasak tanpa dimasak’. Apa maksudnya? Di jepang, masyarakatnya banyak yang memakan hidangan ikan mentah atau biasa disebut sashimi. Ternyata di Indonesia, cara tersebut sudah ada sejak lama secara tradisional dengan sedikit perbedaan. Yang dimaksud mentah seutuhnya kurang tepat, karena pengolahan bahan berupa ikan-ikanan justru matang karena adanya proses fermentasi, atau terjadi secara kimiawi. Setidaknya ada dua santapan yang dibuat dengan cara tersebut, yakni Pecco dari Sulawei Selatan, dan Naniura dari wilayah Toba Samosir, Sumatra Utara. Ragam jenis ikan diolah dengan cara dicampur dengan berbagai bumbu masak seperti pada umumnya setelah dicuci bersih. Yang membuat ikan bisa matang namun bertekstur basah datang dari campuran jeruk nipis dan cuka, sehingga terjadi proses kimiawi berupa fermentasi. Dan yang perlu digaris bawahi, cara ini jelas sama sekali tidak mengandalkan minyak.
cara membuat minyak ikan secara tradisional