🎱 Syair Arab Tentang Malam
Ungkapankata mutiara cinta yang romantis dan indah bahasa Arab disertai tulisan Arab, cara baca, dan arti lengkapnya dalam bahasa Indonesia. Langsung ke isi. Kata Cinta Bahasa Arab, Artinya Sungguh Menyentuh Qalbu Nah, berikut ini disajikan sederet kata kata mutiara indah tentang cinta dan kasih sayang berbahasa Arab, lengkap
CiriCiri Dari Syair. Sajak a-a-a-a. Semua baris terkandung. Bahasa ini biasanya bersifat kiasan. Setiap baris terdiri dari empat baris. Setiap baris terdiri dari 8 hingga 14 suku kata. Contoh Dari Syair. Agar supaya memudahkan anda untuk memahami materi syair diatas, berikut ini anda bisa melihat contoh dari syair yang bertemakan cinta dibawah
. Catatan Penting Syair-syair Imam Syâfi’i berikut ini saya terjemahkan secara bebas. Tujuan utamanya adalah menyampaikan makna dan pesan-pesan positif yang dibawanya agar semudah mungkin sampai pada pemahaman pembaca. Jadi terjemahan yang Anda baca, tidak sepenuhnya—bahkan pada bagian tertentu sama sekali tidak—mewakili makna-makna akar setiap kosakata Arab secara bahasa. Ini penting untuk dicatat, agar tidak menjadikan terjemahan ini sebagai sandaran dalam memaknai kata perkata yang dituliskan oleh penyair. Al-Imâm asy-Syâfi’i rahimahullâh wafat 204-H bersyair دَعِ الأَيَّامَ تَفْعَل مَا تَشَاءُ ** وَطِبْ نَفْساً إذَا حَكَمَ الْقَضَاءُ “Biarkanlah hari demi hari berbuat sesukanya ** Tegarkan dan lapangkan jiwa tatkala takdir menjatuhkan ketentuan setelah diawali dengan tekad dan usaha.” وَلا تَجْزَعْ لِنَازِلَةِ اللَّيَالِـي ** فَمَا لِـحَوَادِثِ الدُّنْيَا بَقَاءُ “Janganlah engkau terhenyak dengan musibah malam yang terjadi ** Karena musibah di dunia ini tak satu pun yang bertahan abadi musibah tersebut pasti akan berakhir.” وكُنْ رَجُلاً عَلَى الْأَهْوَالِ جَلْدًا ** وَشِيْمَتُكَ السَّمَاحَةُ وَالْوَفَاءُ “Maka jadilah engkau lelaki sejati tatkala ketakutan menimpa ** Dengan akhlakmu; kelapangan dada, kesetiaan dan integritas.” وإنْ كَثُرَتْ عُيُوْبُكَ فِيْ الْبَرَايَا ** وسَرّكَ أَنْ يَكُونَ لَها غِطَاءُ “Betapapun aibmu bertebaran di mata makhluk ** Dan engkau ingin ada tirai yang menutupinya.” تَسَتَّرْ بِالسَّخَاء فَكُلُّ عَيْبٍ ** يُغَطِّيْهِ كَمَا قِيْلَ السَّخَاءُ “Maka tutupilah dengan tirai kedermawanan, karena segenap aib ** Akan tertutupi dengan apa yang disebut orang sebagai kedermawanan.” وَلَا تُرِ لِلْأَعَادِيْ قَطُّ ذُلًّا ** فَإِنَّ شَمَاتَةَ الْأَعْدَا بَلَاءُ “Jangan sedikitpun memperlihatkan kehinaan di hadapan musuh orang-orang kafir ** Itu akan menjadikan mereka merasa di atas kebenaran disebabkan berjayanya mereka, sungguh itulah malapetaka yang sebenarnya.” وَلَا تَرْجُ السَّمَاحَةَ مِنْ بَخِيْلٍ ** فَما فِي النَّارِ لِلظْمآنِ مَاءُ “Jangan pernah kau berharap pemberian dari Si Bakhil ** Karena pada api Si Bakhil, tidak ada air bagi mereka yang haus.” وَرِزْقُكَ لَيْسَ يُنْقِصُهُ التَأَنِّي ** وليسَ يزيدُ في الرزقِ العناءُ “Rizkimu telah terjamin dalam ketentuan Allâh, tidak akan berkurang hanya karena sifat tenang dan tidak tergesa-gesa dalam mencarinya ** Tidak pula rizkimu itu bertambah dengan ambisi dan keletihan dalam bekerja.” وَلاَ حُزْنٌ يَدُومُ وَلاَ سُرورٌ ** ولاَ بؤسٌ عَلَيْكَ وَلاَ رَخَاءُ “Tak ada kesedihan yang kekal, tak ada kebahagiaan yang abadi ** Tak ada kesengsaraan yang bertahan selamanya, pun demikian halnya dengan kemakmuran. Beginilah keadaan hari demi hari, yang seharusnya mampu senantiasa memberikan kita harapan demi harapan dalam kehidupan” إذَا مَا كُنْتَ ذَا قَلْبٍ قَنُوْعٍ ** فَأَنْتَ وَمَالِكُ الدُّنْيَا سَوَاءُ “Manakala sifat Qanâ’ah senantiasa ada pada dirimu ** Maka antara engkau dan raja dunia, sama saja artinya orang yang qanâ’ah, senantiasa merasa cukup dengan apa yang diberikan Allâh untuknya, maka sejatinya dia seperti raja bahkan lebih merdeka dari seorang raja وَمَنْ نَزَلَتْ بِسَاحَتِهِ الْمَنَايَا ** فلا أرضٌ تقيهِ ولا سماءُ “Siapapun yang dihampiri oleh janji kematian ** Maka tak ada bumi dan tak ada langit yang bisa melindunginya.” وَأَرْضُ اللهِ وَاسِعَةً وَلَكِنْ ** إذَا نَزَلَ الْقَضَا ضَاقَ الْفَضَاءُ “Bumi Allâh itu teramat luas, namun ** Tatakala takdir kematian turun menjemput, maka tempat manapun niscaya kan terasa sempit.” دَعِ الأَيَّامَ تَغْدرُ كُلَّ حِينٍ ** فَمَا يُغْنِيْ عَنِ الْمَوْتِ الدَّوَاءُ “Biarkanlah hari demi hari melakukan pengkhianatan setiap saat artinya jangan kuatir dengan kezaliman yang menimpamu ** Toh, pada akhirnya jika kezaliman tersebut sampai merenggut nyawa, maka ketahuilah bahwa tak satu pun obat yang bisa menangkal kematian artinya mati di atas singgasana sebagai seorang raja dan mati di atas tanah sebagai orang yang terzalimi, sama-sama tidak ada obat penangkalnya.” *** Dari kitab Dîwân al-Imâm asy-Syâfi’i hal. 10, Ta’lîq Muhammad Ibrâhîm Salîm Diterjemahkan oleh Jo Saputra “Abu Ziyan” Halim Semoga Allâh senantiasa memaafkannya
Berbicara tentang masalah cinta tentu tidak hanya cinta antara laki-laki dan perempuan, tapi lebih luas dari itu, yakni menggapai wilayah; cinta ketuhanan, cinta kemanusiaan, yang diungkap secara luas dan cinta lahir sebagai sebuah realitas kehidupan, kehadirannya menjadikan sebuah gairah sekaligus permasalahan sebagaimana kehidupan itu sendiri. Cinta juga bisa menjadi kebajikan yang mewakili kebaikan manusia, kasih sayang, perhatian, kesetiaan dan kebaikan hati yang tidak mementingkan diri kesuciannya itu, tampaknya karya sastra baik berupa prosa, lakon, ataupun syair tentang cinta lebih memiliki banyak peminatnya. Ini merupakan sesuatu yang wajar, mengingat cinta seakan sudah menjadi konsumsi bagi semua golongan. Seperti yang ditunjukkan beberapa syair Arab berikut فَابْتِسَامَةٌ فَسَلَامٌ ۞ فَكَلَامٌ فَمَوْعِدٌ فَلِقَاءُ“Pandangan, senyuman, sapaan obrolan, kemudian pertemuan”فَفِرَاقٌ يَكُوْنُ فِيْهِ دَوَاءٌ ۞ أَوْ فِرَاقٌ يَكُوْنُ مِنْهُ الدَّاءُ“Hingga adanya perpisahan adalah penyembuh lara atau perpisahan sebagai penyakit yang menuai lara”.*****قَالَ لَهَا لَا تَبْتَسَمِي أَمَامَ أَحَدٍ“Laki-laki itu berkata kepada kekasihnya jangan senyum di depan siapa pun”فَقَالَتْ لِمَاذَا؟“Ia pun bertanya kenapa?”قَالَ أتَتَذَكَّرِيْنَ كَيْفَ وَقَعْتُ بِغَرَامِكَ“Laki-laki tersebut menjawab apa kamu ingat? Bagaimana aku jatuh cinta padamu?”.*****وَمَا كُنْت مِمَّنْ يُدْخِـلُ العِشْـقَ قَلْبَه“Engkau memang tak menaruh cinta di hati orang”وَلكِنْ مَنْ يُبْصِـرُ جُفُوْنَـك يَعْشِـق“Tetapi siapa saja yang melihat kelopak matamu akan jatuh cinta”أُغِرُّك مِنِّي أَنَّ حُبَّك قَاتَـلِي“Betapa cintamu yang mematikan itu telah membuatku terperdaya”وَأَنَّك مَهْمَا تَأَمُّري القَلْب يَفْعَـل“Hingga apa pun yang kau perintahkan pada hati ini akan dilakukannya”يهـواك ما عشت القلب فإن أمت“Hati ini akan tetap hidup jika pun aku mati”يَتَّبِعُ صداي صداك في الأقبـر“Gemaku akan membuntutimu dari dalam kubur”أَنْت النَّعِيْـم لِقَلْبِـي وَالعَذَاب لَه“Engkau adalah suatu kenikmatan, tetapi sekaligus siksa bagi hatiku”فَمَا أَمُرُّك فِي قَلْبِـيْ وَأَحْلَاك“Aku tak membolehkanmu mengabaikan rasa di hatiku”وَمَا عجبـي مَوْت المُحِبِّيْـن فِي الهَوَى“Begitu mengagumkannya para pecinta yang rela mati karena cinta”وَلكِنْ بَقَاءُ العَاشِقِيْـنَ عَجِـيْب“Akan tetapi, lebih mengagumkan lagi teguhnya perjuangan para pecinta”لَقَدْ دَبَّ الهَـوَى لَك فِي فُـؤَادِي“Cintaku padamu sungguh telah merasuk ke lubuk hatiku”دَبِيْبُ دَمِّ الحَيَـاة إِلَى عُرُوْقِـي“Darah kehidupan telah merayap ke pembuluh darahku”.Dalam kesusastraan Arab, tema cinta ternyata menduduki posisi sentral dalam tradisi-tradisi syair Arab. Hal ini tidak dipungkiri karena cinta merupakan emosi positif yang paling intens dan diinginkan oleh setiap juga Syair Arab tentang Rindu dan ArtinyaSelain membanggakan suku, kemenangan dalam suatu pertempuran, dan membesarkan nama-nama tokoh, masyarakat Arab yang terkenal dengan kemahirannya dibidang sastra juga memuja wanita dan orang-orang yang mereka cintai melalui syair-syair Arab. Seperti Imru al-Qays yang memuji keindahan Unaizah kekasihnya dalam bait syair di bawah iniفَلَمَّا أَجَزْنَا سَاحَةُ الحَيِّ وَانْتَحَى ۞ بِنَا بَطْنُ خَبْتٍ ذِى حِقَاقٍ عَقَنْقَلِ"Ketika kami berdua telah lewat dari perkampungan, dan sampai di tempat yang aman dari intaian orang kampung"هَصَرْتُ بِفَوْدَى رَأْسِهَا فَتَمَايَلَتْ ۞ عَلَيَّ هَضِيْمَ الكَشْحِ رَيَّا المُخَلْخَلِ"Maka kutarik kepalanya sehingga Ia Unaizah dapat melekatkan dirinya kepadaku seperti pohon yang lunak"مُهَفْهَفَةٌ بَيْضَاءُ غَيْرُ مُفَاضَةٍ ۞ تَرَائِبُهَا مَصْقُوْلَةٌ كَالسَّجَنْجَلِ"Wanita itu langsing, perutnya ramping dan dadanya putih bagaikan kaca"وَجِيْدٍ كَجِيْدِ الرِّئْمِ لَيْسَ بِفَاحِشٍ ۞ إِذَا هِيَ نَصَّتْهُ وَلَا بِمُعَطَّلٍ"Lehernya jenjang seperti lehernya kijang, jika dipanjangkan tidak bercacat sedikit pun, karena lehernya dipenuhi kalung permata"وَفَرْعٍ يَزِيْنُ المَتْنَ أَسْوَدَ فَاحِمٍ ۞ أَثِيْبٍ كَقَنْوِ النَّخْلَةِ المُتَعَثْكِلِ"Rambutnya yang panjang dan hitam bila terurai di bahunya bagaikan mayang kurma".Kekuatan cinta mampu mengantarkan banyak orang untuk melakukan hal apapun. Kekuatan yang dapat mendorong semangat perjuangan hidup dan keberhasilan yang cemerlang, juga dapat menghanyutkan hati manusia dalam kesedihan yang paling dalam hingga masalah kejiwaan karena dimabuk kepayang. Seperti yang digambarkan melalui syair Arab berikut ألمَّ فِيْهِ فَخِلْتُ شَفَائِي ۞ مِنْ صِبْوَتِي فتضاعفَتْ بُرَحَائِى"Sakit yang menyakitiku dan menghilangkan kesehatanku, merenggut sejak masa kecilku dan terus berlipat ganda seperjalanan hidupku"يَا للضَّعِيْفَيْن استَبَدَّا بِي وَمَا ۞ فِى الظُّلمِ مِثْل تَحْكُمُ الضُّعَفَاء"Wahai dua kelemahan yang menzalimi diriku, sungguh tiada kezaliman sebagaimana kesewenangan terhadap orang lemah"قَلْب أَصَبَتْهُ الصَّبَابَةَ وَالجَوى ۞ وَغِلَالةٌ رثت مِنَ الأَدْوَاءِ"Hatiku luluh leleh karena kehampaan dan kengerian dalam meratapi obat-obat"وَالرُّوحُ بَيْنَهُمَا نَسِيْم تنهُّد ۞ فِى حَالي التَّصْوِيب وَالصُّعَدَاءِ"Ruh di antara keduanya bagai angin semilir yang mengalir pelan, ketika diri ini berusaha menarik nafas panjang"وَالعَقْلُ كَالمِصْبَاحِ يغشَى نُوْرَهُ ۞ كَدَرِي وَيُضْعِفُهُ نُضُوبُ دِمَائِي"Akal bagai lentera yang diliputi oleh cahaya, namun kekeruhan yang kualami mengalirkan air mata darah".Baca juga Bait Syair Alfiyah tentang KehidupanSebagai penutup, berikut ini adalah puisi Arab tentang cinta karya Khalil Gibran 1883-1931 salah satu sastrawan Lebanon yang terkenal dan berhasil melukiskan cinta pada puisi-puisinya yang الحُبِّهَلُمِّي يَا مَحْبُوْبَتِي نَمْشِ بَيْنَ الطّلُوْلِ، فَقَدْ ذَابَت الثُّلُوْجِ، وَهَبَّتِ الحَيَاة مِنْ مَرَقدمهَا وَتَمَايلت فِى الأَوْدِيَةِ وَالمُنْحَدَرَاتِ. سِيْرِي مَعِي لنتتبع آثَلر أَقْدَم الرَّبِيْع فِى الحَفْلِ البَعِيْدِ. تَعَالى لِنَصْعد إِلَى أَعَالى الرُّبَى وَنَتَأَمَّل تموُّجَات اخْضَرَار السُّهُوْلِ حَوْلَهَاهَا قَدْ نَشر فَجْر الرَّبِيْع ثَوْبًا طَوَاهُ لَيْلٌ الشِّتَاء، فَكْتَسَبَتْ بِهِ أَشْجَار الخَوْخ والتُّفَّاح، فَظَهَرَتْ كَالعَرَائِسِ فِى لَيْلَةِ القَدَرِ، وَاسْتَيْقَظَتْ الكرُوْم وَتَعَانقتْ قُضْبَانهَا كَمَعَاشِرِ لِلْعشَاق وَجَرَتِ الجدَاول رَاقِصَة بَيْنَ الصُّخُوْرِ مُرَدِّدَة أَغْنِيَة الفَرح، وانْبثقت الأَزْهَار مِنْ قَلْب الظَّبِيْعَة انبثَاق الزَّبد مِنَ البَحْرِتَعَالِي لِنَشْرَب بقَايًا دُمُوْعِ المَطَرِ مِنْ كُؤُوْسِ النَّرْجس، وَنَملَاء نَفْسِيْنَا بِأغَانِي العَصَافِيْر المَسْرُوْرَة وَنَغْتَنم اسْتِنْشَاق عَطْر النّيمَاتلِنَجْلِس بِقرب تِلْكَ الصَّخْرَة حَيْثُ يَخْتَبِيء البَنَفْسَج وَنَتَبَادل قبلَات المَحَبَّةKehidupan CintaMarilah, Sayang, mari berjalan menjelajahi perbukitan, salju telah cair dan kehidupan telah terjaga dari lenanya dan kini mengembara menyusuri pegunungan serta lembah-lembah. Ayo kita ikuti jejak-jejak musim bunga yang melangkaui ladang-ladang nan jauh dan mendaki puncak perbukitan untuk menadah ilham dari atas ketinggian, di atas hamparan ngarai yang sejuk musim bunga telah mengeluarkan pakaiannya dari lipatan simpanan dan menyangkutnya di pohon pic dan sitrus dan mereka kelihatan bagaikan pengantin pada upacara tradisi malam Qadar. Sulur-sulur daun anggur saling berpelukan bagaikan kekasih. Air di kali pun lincah saling berlompatan menari ria di sela-sela bebatuan dan menyanyikan lagu riang. Dan bunga-bunga bermekaran dari jantung alam, laksana buih-buih bersemburan dari kalbu sayang meneguk sisa air mata di musim dingin, dari gelas kelopak bunga lili dan menenangkan jiwa dengan gerimis nada-nada curahan simfoni burung-burung yang berkicauan dan berkelana riang dalam bayu duduk di batu besar itu, tempat bunga violet berteduh dalam persembunyian dan meniru kemanisan mereka dalam pertukaran kasih dan rindu. Gibran, 1923
Kehidupan mereka yang penuh lika-liku membuat karya-karya mereka sangat fenomenal Barangkali tidak banyak yang mengetahui kalau Arab adalah salah satu tempat yang melahirkan banyak penyair. Kebudayaan Arab sejak berabad-abad lampau sangat mengandalkan sastra syair. Puisi-puisi banyak dibuat baik oleh lelaki maupun perempuan. Bahkan kepandaian membuat syair menjadi salah satu cara untuk meningkatkan status sosial di era modern ada banyak penyair Arab. Mereka tidak banyak menuangkan gagasan lewat medium sastra, tapi juga melestarikan kebudayaan nenek moyangnya. Akun instagram menghimpun sastrawan dan sastrawati Arab serta karya-karya Nizar Qabbani 1923-1998 Nizar Qabbani adalah seorang penyair yang lahir di Damaskus, Suriah pada 21 Maret 1923. Ia berasal dari keluarga pedagang kelas menengah. Selain sebagai penyair, Nizar juga merintis karier sebagai diplomat di kantor Kementerian Luar Negeri Suriah, dan pernah bertugas di beberapa ibukota negara, seperti Beirut Lebanon, Kairo Mesir, Istanbul Turki, Madrid Spanyol, dan London Inggris.Nizar mulai menulis puisi sejak usia 16 tahun. Ia menerbitkan sendiri buku kumpulan puisi pertamanya berjudul The Brunette Told Me ketika berumur 19 tahun dan masih menjadi mahasiswa di Fakultas Hukum Universitas Damaskus tahun puisi itu adalah kumpulan dari bait-bait romantis yang memuat beberapa referensi mengejutkan tentang tubuh wanita, dan hal itu menciptakan gelombang kejut ke seluruh masyarakat konservatif di Damaskus. Hal itu disebabkan simpati dan empati yang mendalam dari Nizar terhadap nasib perempuan Suriah di kala itu yang selalu dikekang, baik fisik maupun begitu, Nizar Qabbani tetap dihormati dengan diberi julukan "Raja Penyair Arab", dan kematiannya dihadiri oleh banyak laki-laki dan perempuan di Damaskus pada 30 April Qabbani yang telah ditranslasi ke bahasa Inggris bisa dibaca di Mahmoud Darwish 1941-2008 Mahmoud Darwish merupakan penyair kelahiran Palestina pada 13 Maret 1941 di sebuah desa bernama Al-Birwa. Ia pernah diberi penghargaan sebagai Penyair Nasional Palestina karena karya-karyanya yang banyak menyuarakan awal kariernya sebagai penyair, ia menulis dengan teknik puisi Arab Klasik. Namun, di tahun 1970, ia mulai menulis sajak-sajak dengan gaya bebas. Sepanjang hidupnya, ia telah menerbitkan sebanyak 30 buku puisi dan 8 buku usia 17 tahun, Darwish bahkan menulis puisi tentang penderitaan pengungsi Pelestina, dan ketidakmungkinan mereka kembali pulang. Dari situlah ia kemudian banyak diundang untuk membacakan puisi-puisi di banyak festival puisi. Darwish juga seringkali diminta bekerja sebagai editor di beberapa perusahaan majalah dan surat kabar, seperti Al-Jadid dan Al-Fajr. Ia wafat di Texas, Amerika Serikat, pada 9 Agustus 2008 setelah tiga hari dirawat pasca operasi Mahmoud Darwish yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Anis Mansour 1925-2011 Anis Mansour dikenal sebagai penyair Mesir. Ia lahir di sebuah kota bernama Al-Mansoura artinya Berjaya. Selain meniti karier dalam bidang sastra, ia juga bekerja sebagai Jurnalis dan dimulai pasca ia lulus dari Universitas Kaior pada 1947. Ia masuk menjadi staf di surat kabar Al Asas di Mesir. Lalu melanjutkan karier jurnalisnya di media massa bernama Rose Al-Yousef, Al Ahram, Akher Saa, yang ketiganya berkantor di Mesir. Tercatat ada 170 buku yang telah ia tulis dan telah diterjemahkan ke bahasa lain, seperti Perancis, Jerman, dan Rusia. Untuk karya terjemahan, ia sukses menerjemahkan 200 lebih cerita pendek dari berbagai bahasa dunia ke dalam bahasa menarik, ia pernah menulis buku berjudul "Berkeliling Dunia Selama 200 Hari". Buku itu adalah risalah perjalanannya keliling dunia pada awal 1960-an. Negara-negara yang dikunjunginya antara lain India, Jepang, hingga Amerika Serikat. Pada tanggal 21 Oktober 2011, Anis diberitakan meninggal dunia di Mesir pada usia 87 Kahlil Gibran 1883-1931 Siapa yang tidak kenal Kahlil Gibran? Penyair kelahiran Lebanon ini telah menginspirasi banyak penyair dunia. Karya-karya kerap kali menjadi bahan untuk menulis surat cinta bagi lahir di sebuah kota kecil bernama Bsharri di Lebanon. Ia dibesarkan dari keluarga Katolik Maronite. Pada tahun 1895 keluarganya pindah ke Boston, Amerika Serikat. Di sanalah ia menekuni studi seni dan penulisan Gibran banyak disebut sebagai gaya romantik. Ia pandai menulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris. Itulah yang membuatnya semakin dikenal oleh dunia. Bahkan di Lebanon ia dianggap sebagai pahlawan Gibran yang masih dibaca dan diterbitkan hingga kini seperti Sang Nabi, Sayap-Sayap Patah, dan Surat-Surat Cinta Kepada May Ziadah. Di tahun 2009, seorang jurnalis Amerika Serikat, Joan Acocella menulis di The New Yorker mengenai sosok Gibran. Ia menyebut bahwa karya-karya Gibran merupakan karya terbaik ketiga dalam hal penjualan setelah karya-karya William Shakespear dan Gibran dinyatakan wafat di New York pada usia 48 tahun karena penyakit liver dan Nazek Al Malaika 1923-2007 Nazek Al Malaika adalah penyair perempuan yang banyak menginspirasi. Ia merupakan penyair Irak paling terkenal yang menggunakan teknik syair memiliki ibu yang juga seorang penyair, sementara ayahnya berprofesi sebagai guru. Dengan kedua orangtuanya yang memiliki latar akademis, Nazek belajar untuk menulis puisi. Ia menulis puisi pertamanya di usia yang sangat muda, yaitu 10 menempuh pendidikan seni di Universitas di Bagdad, ia juga mengambil kuliah perbandingan sastra di Universitas Wisconsin di Amerika Serikat. Kemudian Nazek melanjutkan studi di program studi Seni Murni di Departemen Musik di Almamater yang kumpulan puisi pertamanya berjudul The Night's Lover yang terbit setelah ia lulus kuliah di Bagdad. IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
syair arab tentang malam